Oleh: Yudi Waldi Alqhatani
PEMILIHAN Kepala Daerah serentak 2020 bak sebuah pertandingan sepakbola. Dimana setiap tim memiliki strategi mempuni untuk menjadi pemenang dalam sebuah pertandingan babak final.
Bukan hanya suporter, pelatih, dan offisial,para pemain yang berada dalam satu bendera diminta komitmen dan kesungguhan untuk menjadi jawara sebagai target bersama.
Untuk menjadi pemenang, manajemen, pelatih, staff dan offisial sudah berkolaborasi, bersepakat kemenangan merupakan harga mati yang harus dicapai. Seluruh elemen mendukung tidak menjadi duri dalam daging saat pertandingan terakhir.
Bagi yang bermain setengah hati akan diganti pemain cadangan yang sudah siap berjuang dilapangan.
Lalu apa kaitannya sepakbola dan pilkada serentak 2020.?
Ya, setiap partai yang mengusung calonnya di Pilkada serentak yang digelar di 270 daerah memiliki kepentingan untuk itu.
Seperti Partai Golkar, melalui Ketua Umum Airlangga Hartarto saat Bimbingan Teknis Pendidikan Politik Partai Golkar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pilkada Serentak 2020, berjanji bakal memberikan sanksi tegas terhadap pimpinan DPRD, fraksi, ataupun kadernya yang membelot dukungan kepada pasangan lain pada Pilkada Serentak 2020.
Penegasan yang sama juga dikatakan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau, Drs H Syamsuar MSi.
Karena tolok ukur keberhasilan suatu partai politik adalah kemenangan. Mengingat , Pilkada Serentak 2020 akan sangat strategis menatap Pemilu 2024.
Kemenangan Partai Golkar di Riau tak bisa ditawar-tawar.Jawabannya adalah kesolidan tim yang berada dalam partai berlambang pohon beringin.
Ahad (24/10/2020) menjadi momentum bagi Partai Golkar Kabupaten Bengkalis yang mengusung calon nomo urut 4, Indra Gunawan (Engah Eet) dan Samsu Dalimunthe (Samda).Eiapa yang setia dengan partai dan siapa yang membelot. Semua itu tersaji saat penandatangan Fakta Integritas.
Sebagaimana di ketahui Partai Golkar merupakan pemilik kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Bengkalis sebanyak8 orang. Mereka adalah Ruby Handoko alias Akok (Dapil I), Rahmah Yenny, S.Sos, M.Si (II), Al-Azmi (III), Asmara (III), Septian Nugraha (IV), Syafroni Untung, SH (IV), Hendri, S.Ag, M.Si (V) dan Syahrial, ST (VI)
Dari komposisi 8 orang itu, banyak orang yang meragukan solidaritas anggota fraksi Golkar DPRD Bengkalis, pasalnya di sana ada anak dan adik calon nomor urut 3, juga beberapa kerabat dekatnya.
Dari 8 orang kader yang duduk di DPRD Kabupaten Bengkalis siapa yang benar-benar menjalankan mesin partai bakal terlihat jelas.Siapa lawan siapa kawan bakal kelihatan.
Artinya, pemain yang mendukung tetap akan menjadi bagian permainan sampai peluit akhir sedangkan pembelot bakal digantikan pemain cadangan yang sudah menunggu kesempatan emas sejak berada diruang ganti.(***)